Gunungkidul diprediksi dipadati pemudik selama libur Lebaran 2022. Tak hanya pemudik, wisatawan dipastikan bakal memadati kawasan objek wisata di Gunungkidul.
Pasalnya Gunungkidul sudah terkenal sebagai destinasi wisata favorite di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Kabagops Polres Gunungkidul, Kompol Sunarto menuturkan, berdasarkan rapat terakhir dengan pemerintah provinsi diperkirakan sekitar 3,5 juta orang pemudik dan wisatawan akan masuk ke wilayah DIY.
Gunung Kidul selama ini dikenal sebagai salah satu tujuan pemudik terbanyak di wilayah Jawa.
“Dipastikan nanti jutaan orang akan masuk ke Gunungkidul karena selain tujuan pemudik juga tujuan wisata,” kata Kompol Sunarto, Rabu (20/4/2022).
Pemerintah mempermudah syarat untuk perjalanan mudik. Di antaranya bagi yang hanya melakukan Vaksin dosis 1 maka harus melakukan tes PCR, untuk yang telah Vaksin kedua maka harus Antigen sementara yang sudah vaksin booster maka tidak perlu PCR dan antigen.
Oleh karena itu pihaknya akan memperketat pemeriksaan administrasi dari para pemudik ataupun wisatawan. Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan agar mereka membuka layanan PCR di pasar argosari.
“Nanti pemudik yang belum vaksin maka harus menjalani PCR di depan pasar Argosari,” katanya.
Sunarto menambahkan pihaknya memprediksi ada puluhan bahkan ratusan ribu kendaraan masuk ke wilayah Gunung Kidul. Oleh sebab itu dipastikan akan terjadi kemacetan terutama di jalur menuju ke pantai yang kondisinya saat ini masih sempit.
Maka pihaknya akan menerjunkan personel yang bisa mengurai kemacetan tersebut di samping mendirikan Pos Pengamanan (Pospam) lebaran. 7 pospam telah disiapkan baik di jalur utama ataupun jalur wisata.
“Pospam itu ada di Hargodumilah, bundaran Siyono, Terminal Dhaksinaga, Pantai Baron, Pantai Pulangsyawal, Semin dan Pasar Argosari,” ucap dia.
Di samping itu, pihaknya juga bersiaga dengan potensi adanya tawuran serta kemacetan pada malam takbiran. Meskipun Kementerian Agama telah mengeluarkan surat edaran agar tidak melakukan takbir keliling namun masyarakat masih sering melaksanakannya.